Jumat, 28 September 2012


STEAK LADA HITAM


bahan:
  • sirloin 800 gr
  • 1 sdt lada hitam, haluskan
  • 1 sdm kecap asin
  • 2 sdm mentega
saus steak:
  • 150 ml kaldu sapi
  • 2 sdm susu tawar cair
  • 2 sdm saus BBQ
  • 1 sdm saus tomat
  • 1/2 sdt gula pasir
  • 1 sdt tepung terigu
  • 1/2 sdt pala bubuk
  • 40 sdm bawang bombay cincang
  • 1 sdt mentega/margarin
sayuran:
  • rebus kemudian tumis dengan sedikit margarine, lada dan garam: 100 gr wortel potong dadu, 100 gr buncis potong dadu
cara membuat:
  • potong daging masing-masing seberat 250 gr. rendam di dalam larutan kecap asin, lada dan garam. biarkan bumbu meresap selama 30 menit. panaskan mentega dalam wajan datar anti lengket.
  • goreng steak sambil dibolak-balik hingga matang. angkat. sajikan panas dengan setup sayuran dan saus.
  • saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay hingga harum. tambahkan tepung terigu, aduk rata. tuangkan kaldu dan bahan saus lainnya. masak sambil terus diaduk hingga mendidih dan tekstur saus mengental. angkat.

CARA MEMBUAT ABON SAPI



Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat abon sapi:

  • 500 gr daging sapi
  • 250 ml santan kental
bumbu yang dihaluskan:
  • 5 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 4 butir kemiri
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 1 cm lengkuas
  • 2 sendok teh garam
cara membuat abon sapi:
  • rebus daging dalam air secukupnya hingga daging lunak
  • tiriskan daging kemudian dipotong 2 atau 3 bagian. pukul-pukul tiap potongan daging dengan pemukul daging hingga melebar dan tipis sekali. suwir-suwir halus.
  • aduk bumbu halus dan santan. campur dengan daging suwir dengan santan berbumbu aduk rata.
  • taruh di atas loyang kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. tiriskan kemudian dipres hingga seluruh minyaknya ke luar.
  • siap untuk disajikan
  • resep dibuat untuk 600 gr
BAGIAN-BAGIAN KARKAS

sebelum kita mengetahui bagian-bagian dari karkas, kita perlu tahu apa pengertian dari karkas itu sendiri. Karkas merupakan bagian badan ternak yang telah disembelih, dikuliti, dikeluarkan isi perutnya dan dipotong kaki bagian bawah serta kepalanya. 

adapun bagian-bagian karkas dapat dilihat dari gambar dibawah ini:


sampil/chuck : bagian pahan atas. daging kurang lunak tetapi penuh rasa karena kandungan kolagen yg cukup tinggi. sesuai untuk masakan empal, semur, sop, kari, abon dan rendang.

sampil kecil/blade,clod,oyster: bagian bahu atas dan bawah yang berbentuk segi empat. sampil kecil merupakan potongan daging yang tebal namun empuk. sesuai untuk masakan rendang, kari, steak, tumis.

kijen/chuck tende: berbentuk kerucut yang berlapis kulit luar yang tipis. bagian ini cukup empuk. sesuai untuk masakan steak, namun juga bisa dibuat rendang, sop, tongseng.

sandung lamur/brisket: potongan bagian dada. potongan ini agak berlemak. sesuai untuk masakan cornet, roll, rawon, sop, roast.


iga lamusir depan/cube roll: bagian punggung, dipotong dari rusuk keempat hingga rusuk keduabelas. bagian ini termasuk bagian yang lunak karena terdapat butir-butir lemak didalamnya. sesuai untuk masakan bistik, sate, rendang, empal, sukiyaki.

shortloin, has luar, sirloin shorloin dan has luar (striploin): potongan bagian belakang sapi. sirloin adalah bagian daging yang terletak persis dibelakang shortloin dan diatasnya tenderloin atau has dalam. Meskipun jenis daging ini termasuk dalam kategori prima, harganya tidak semahal has dalam. Has luar bisa dimasak dengan berbagai cara yaitu sebagai steak, diiris tipis-tipis untuk keperluan sukiyaki, yakiniki atau shabu-shabu. 

Has dalam (tenderloin / fillet)
adalah potongan daging yang paling empuk dan kandungan lemaknya tidak besar. Lokasi potongan daging ini ditengah-tengah sirloin. Karena daging ini sangat lunak, cara memasaknya dengan cepak supaya tekstur daging tidak rusak. Has dalam bisa dipotong untuk dipanggang dalam oven, atau bisa juga dipotong dalam bentuk steak (tenderloin steak, fillet mignon). Biasanya steak tartare dibuat dari has dalam. Harga jenis potongan ini adalah yang paling mahal dibandingkan dengan potongan yang lainnya.

Samcan (flank)
adalah potongan dari bagian otot perut. Bentuknya panjang dan datar, dan kurang lunak. Di Prancis daging ini dinamakan bavette, dimasak secukupnya saja dan dimakan rare supaya daging tidak menjadi a lot karena dimasak terlalu lama.

Penutup, tanjung, kelapa, pendasar, gandik
Dari paha belakang sapi, atau rump, terdapat beberapa potongan yaitu rump (tanjung), kelapa (knuckle), penutup (inside, topside), silverside, gandik (eye of round), dan pendasar (outside). Tanjung adalah bagian pinggang sapi yang dilapisi oleh lemak yang cukup tebal, bisa dipotong sebagai rump atau dipotong lagi menjadi rump steak. Daging tanjung termasuk jenis daging yang lunak. Tanjung bisa panggang, digrill atau dibroil, digoreng atau diungkep. Jika diiris tipis-tipis bisa juga dipakai untuk oseng.

Daging penutup, kelapa, gandik dan pendasar cocok untuk dibuat empal, dendeng,  dan rendang karena sifat dagingnya yang padat.

Silverside terdapat di paha belakang bagian bawah. Dagingnya padat dan tidak banyak mengandung lemak. Cocok untuk dibuat dendeng, rendang, abon dan bisa juga direbus.

Sengkel (schenkel)
dalam bahasa Inggris shank atau shin merupakan daging yang terdapat di bagian atas betis sapi. Potongan daging ini tidak lunak, dan bisa dibuat menjadi kari, sop, digiling untuk dijadijan daging cincang yang tidak begitu berlemak. (Poppy Barkah)

Berdasarkan standar Perdagangan (SP) 144-1982 yang ditetapkan Departemen Perdagangan Indonesia, penggolongan daging sapi/kerbau menurut kelasnya adalah sebagai berikut:
Golongan (kelas) I, meliputi daging bagian
1. Has dalam (Fillet)
2. Tanjung (Rump)
3. Has luar (Sirloin)
4. Lemusir (Cube Roll)
    - Kelapa (Inside)
    - Penutup (Top Side)
    - Pendasar + Gandik (Silver Side)

Golongan (kelas) II, meliputi daging bagian
1. Paha Depan
   - Sengkel (Shank)
   - Daging Paha Depan (Chuck)
2. Daging Iga (Rib meat)
3. Daging Punuk (Blade)

Golongan (kelas) III, meliputi daging lainnya yang tidak termasuk golongan I dan II, yaitu
1. Samcan (Flank)
2. Sandung Lamur ( Brisket )
3. Daging Bagian Lainnya


sumber:
http://evimeinar.multiply.com
http://www.mediaindonesia.com

Selasa, 25 September 2012


si Penghuni Tanah yang Kaya akan Manfaat

Cacing tanah termasuk salah satu makhluk hidup penghuni tanah yang memberikan banyak manfaat bagi tatanan kehidupan manusia. Multimanfaat cacing tanah anataralain adalah dapat menyuburkan lahan pertanian, meningkatkan daya serap air permukaan, memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah, meningkatkan manfaat limbah bahan organik, bahan makanan ikan hias dan ikan kolam serta pakan ternak, umpan memancing ikan, dan sebagai bahan untuk industri obat serta industri kosmetika. Potensi multimanfaat cacing tanah ini sekarang makin ditingkatkan ke arah komersial dan finansial sebagai salah satu cabang usaha yang menguntungkan. Cacing tanah baik dibudidayakan secara intensif dengan berorientasi agribisnis.
            Dalam perkembangannya potensi sumber daya cacing tanah makin banyak diteliti dan dikembangkan ke arah penjinakan (domestikasi) sampai akhirnya ditemukan teknologi budidaya secara komersial. Saat ini potensi sumber daya cacing tanah di dunia sudah teridentifikasi dan berkalsifikasi lebih dari 1.800 jenis (spesies). Dari jumlah potensi sumber daya jenis cacing tanah tersebut, barus embilan spesies yang banyak menarik perhatian kalangan ahli pertanaian, pembudidaya cacing tanah dan para peminat bidang lainnya, misalnya peternak dan ahli pengobatan tradisional. Menilik prospek wirausaha, dapat diketahui bahwa di Indonesia usaha budidaya cacing tanah secara komersial sebagai peluang wirausaha yang menguntungkan makin banyak disosialisasikan, baik pada skala rumah tangga maupun skala besar.
            Bibit yang dibutuhkan dalam pemeliharaan cacing tanah tergantung pada tujuan pemeliharaannya. Jika tujuan pemeliharaannya untuk reproduksi, sebaiknya bibit yang digunakan sebanyak dua kilogram untuk setiap meter persegi luas permukaan media. Dengan kepadatan populasi ini memungkinkan proses perkawinan menjadi lebih tinggi dan masing-masing cacing tanah dapat menghasilkan kokon. Jika tujuan pemeliharaannya untuk penggemukan maka bibit yang digunakan hanya sebanyak satu kilogram untuk setiap meter persegi luas permukaan media. Dengan kepadatan populasi demikian, membuat cacing tanah lebih aktif dan leluasa mengkonsumsi pakan yang ada. Biasanya untuk wadah berupa kotak plastik berukuran 43 cm x 35 cm x 16 cm dapat diisi bibit sebanyak 200-250 g atau sekitar 400-500 ekor. Sementara wadah berukuran 100 cm x 100 cm x 25 cm dapat diisi sebanyak 600-800 g sekitar 800 – 1.000 ekor bibit.
            Penebaran cacing tanah ke dalam media tidak sekaligus dilakukan, tetapi harus sedikit demi sedikit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah media yang disiapkan tersebut disukai oleh cacing tanah yang akan ditebarkan. Tahapan yang dilakukan saat penebaran bibit cacing tanah yakni dengan cara mengeluarkan sebagian bibit cacing tanah dai wadah pengangkutan, kemudian dipisahkan dari medianya. Upaya agar bibit cacing tanah tersebut tidak terkena sinar matahari langsung. Tahapan selanjutnya yakni mengambil beberapa ekor bibit dan meletakkan di atas media yang sudah disiapkan, lalu mengamati beberapa saat bibit cacing tersebut. Agar diperoleh hasil panen secara kontinue beberapa minggu sekali, penebaran bibit harus dilakukan dengan cara bibit dipindahkan setelah menghasilkan kokon. Cara ini pun dapat dihasilkan cacing dengan bibot dan besar yang hampir seragam. Bila bibit dibiarkan terus dalam wadah pemeliharaan, setiap 2-3 minggu bibit akan menghasilkan kokon sehingga hasil panen tidak seragam. Pengaturan penebaran bibit dilakukakan dengan cara sebagai berikut: bibit yang sudah ditebarkan selama 2-3 minggu dikeluarkan dari wadah dan dipindahkan ke wadah lain yang berisi media baru. Bibit dipelihara hingga 2-3 minggu kemudian dan dipindahkan lagi ke wadah lain dengan media yang baru. Dengan demikian seterusnya, cacing yang diproduksi dari penebaran bibit tersebut pada saat pertama kali sudah dapat dipanen. Bahkan, dapat dijadikan bibit. Hasil yang besar tergantung dari media, pakan, serta ketelitian dalam proses pemeliharaan.
            Metode pemberian dan jenis pakan yang tepat merupakan kunci sukses dalam beternakn cacing tanah. Sebenarnya tidak ada formulasi khusus dari pakan yang harus digunakan untuk beternak cacing tanah. Semua peternak cacing tanah dapat mengembangkan motode dan pakan unggulannya masing-masing sehingga menjadi sangat bervariasi sesuai pengalaman masing-masing. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan ini antara lain ialah bahan tertentu yang dapat mengeluarkan gas harus dibusukkan terlebih dahulu sebelum dijadikan pakan, cacing tanah tidak memiliki gigi sehingga bahan pakannya harus berbentuk bubur dengan kandungan bahan padat 20% dan air 75%, cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga pakan harus diberi penutup, dalam waktu 24 jam cacing tanah dapat menghabiskan makanannya sebanyak bobot tubuhnya. Metode pemberian pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pengalaman peternak dan tujuan pemeliharaannya.
            Perawatan media bertujuan agar kondisi media selalu sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah. Kegiatan perawatan media ini meliputi pengadukan, penyiraman, pengukuran suhu dan pH, serta penggantian media. Hama atau musuh cacing tanah yang biasanya dijumpai adalah lintas, kumbang, semut merah, binatang pengerta, kutu, kaki seribu dan orong-orong.
            Masa pemeliharaan cacing tanah sekitar 4 bulan. Artinya, setelah 4 bulan penebaran bibit, cacing tanah siap dipanen. Pemanenan cacing tanah tidak sulit. Namun, kalau tidak mngikuti kriteria panennya, kualitasnya akan jelek. Bahkan, cacing akan mati. Bila demikian, hasil panennya akan sulit dipasarkan. Hasil yang dapat dipanen dalam budidaya cacing tanah ini adalah cacing tanah dan media bekas pemeliharaan cacing (kascing). Teknis pemanenan dibedakan menjadi dua cara yaitu panen untuk mendapatkan bibit dan panen untuk pakan ternak dan ikan. Adapun cara panen cacing tanah untuk bibit yakni dengan menyiapkan wadah pemeliharaan yang diperkirakan sudah siap dipanen untuk dijadikan bibit; selain itu, menyiapkan wadah yang akan digunakan sebagai penampung bibit cacing tanah yang akan dipanen. Memasukkan sedikit media yang sedang digunakan ke dalam wadah penampung. Kemudian memanen bibit cacing tanah yang ada dalam wadah pemeliharaan dengan cara membolak-balikkan media sehingga cacing tanah akan tampak. Cara memanen untuk pakan ternak dan ikan ialah dengan membersihkan lantai atau tempat yang digunakan. Menyiapkan wadah untuk menampung cacing tanah berupa karung tepung, kaleng dan sebagainya. Media pemeliharaan yang berisi cacing tanah ditumpahkan ke atas lantai. Gemburkan media sambil dibentuk mejadi kerucut, kemudian mengeluarkan media sedikit demi sedikit mulai dari atas gundukan berbentuk kerucut media tersebut. Namun, pastikan media yang dikeluarkan tersebut tidak disertai cacing tanah yang berukuran kecil. Masukkan segera cacing tanah tersebut ke dalam wadah penampung. Cacing tanah dapat dipasarkan dalam bentuk segar namun bisa juga dalam bentuk tepung, jika akan dipasarkan bentuk segar maka pada saat pengangkutan cacing tanah harus dalam kondisi tetap segar dengan cara memasukkan sedikit media ke dalam wadah penampung yang dapat terbuat dari karung tepung terigu, namun pemasaran dalam bentuk tepung akan lebih mudah dikemas dan dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, bahan yang digunakan untuk pengemasannya menggunakan bahan kemasan yang kedap udara. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanannya tidak boleh disimpan ditempat lembap dan tidak tercemar bakteri atau binatang pengurai karena tepung cacing yang tercemar bakteri akan berbau tengik. Selain itu, tempat penyimpanannya harus aman dari gangguan hama, terutama tikus yang dapat menyelinap diantara karung dan merusak karung serta memakan tepung cacing.
            Manfaat yang dapat diperoleh dari cacing tanah selain digunakan sebagai pakan ikan, pakan burung berkicau, pakan ternak dan penyubur tanah, juga dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Beberapa manfaat cacing tanah untuk kesehatan adalah cacing tanah sebagai antipiretik atau penghilang demam, obat diare dan pelancar aliran darah, obat stroke dan hipertensi, serta bahan kosmetik modern. Pemanfaatan cacing tanah untuk obat tradisional caranya, ambil beberapa ekor cacing tanah, bersihkan dari tanah dan lumpur kemudian belah tubuhnya menggunakan pisau tajam untuk membuang isi perutnya, cuci dengan air sampai bersih lalu jemur hingga kering dan ditumbuk halus, seduh dengan air panas untuk menghilangkan kuman yang tersisa dengan cacing, lalu biarkan hingga dingin dan campurkan dengan sedikit madu, minum dua kali sehari yakni pada pagi dan malam hari.
      Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa budidaya cacing tanah merupakan suatu prospek pengembangan usaha yang dapat menambah pendapatan bahkan mampu menjadi usaha utama bagi peternaknya. Pemeliharaan yang mudah serta tidak memerlukan biaya yang tinggi ini cocok untuk pemula dibidang usaha peternakan. Hasil yang diperoleh dari produk cacing tanah ini pun mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan dapat digunakan senagai obat tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Khairul S.Pi., Msi., Khairuman SP. 2009. Mengeruk Untung dari Beternak Cacing. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Palungkun, Rony. 2010. Usaha Ternak Cacing Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

jenis Keju

keju Cheddar. merupakan salah satu jenis keju keras yang mempunyai standar kadar air 39% dan kadar lemak 30%. 

keju Romano: termasuk kategori firm to hard cheese, dengan standar kadar air sebesar 34% dan lemak 25%.

fresh-cheese: ada 4 macam keju segar dengan bahan pengumpal asam, yaitu 
cottage Blanco, 


cottage cheese, 


baker's cheese,

cream cheese


sumber: Legowo, M.A. 2009

apa itu KEFIR?



Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi, konsistensinya sama dengan buttermilk hanya curdnya cair tidak seperti yogurt yang kental dan bisa disendoki. kefir berisi mikroorganisme yang membantu menyeimbangkan ekosistem dalam tubuh setelah pengobatan dengan antibiotik. kefir lebih bergizi dan mempunyai efek pengobatan dibanding yoghurt, mengandung protein yang komplit, esensial mineral dan vitamin B lengkap. Kefir berasal dari daerah Pegunungan kaukus. Orang-orang dipegunungan tersebut berumur panjang, kesehatan baik, diketahui hanya mempunyai sedikit penyakit. Asal mula nama kefir adalah kephir, keyfr, kewra, talai, mudu kekiya yang memiliki arti keadaan atau kondisi baik.

sumber: Legowo. M,A. 2009

Senin, 24 September 2012


KERUSAKAN BAHAN 

Makanan yang telah mengalami penyimpanan dari keadaan normal biasanya telah mengalami "kerusakan". Kriteria yang dapat digunakan untuk menetukan apakah makanan tersebut masih pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknis, sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa.

Idealnya, makanan tersebut harus: a) bebas polusi pada setiap tahap produksi dan penanganan makanan; b) bebas dari perubahan kimia dan fisik; c) bebas mikrobia dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan. 

Berikut ini akan ditinjau penyebab kerusakan pada bahan pangan dari berbagai segi.

1. Kerusakan Mekanis dan Fisik
kerusakan mekanis terjadi akibat benturan-benturan mekanis yang dapat terjadi selama pemanenan, pengolahan serta pemanasan. gejala kerusakan yang timbul antara lain memar, gepeng, retak, pecah, sobek/terpotong dan lain-lain.

2. Kerusakan Kimiawi
kerusakan kimiawi biasanya saling berhubungan dengan kerusakan lain. adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan kimiawi, misalnya oksidasi lemak atau warna bahan menjadi luntur. 

3. Kerusakan Mikrobiologi
mikroba perusak bahan pangan sangat banyak jenisnya yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu bakteri, kapang dan khamir. jenis pangan yang dapat diirusak oleh mikroba sangat tergantung pada komposisi bahan baku dan keadaan setelah diolah. pada umumnya, golonagana bakteri mudah merusak bahan-bahan yang mengandung protein serta berkadar air tinggi.

sumber: Winarno, F.G. 1993
cara memilih daging segar

bagi orang awam dan tidak terlalu sering masak pastinya susah untuk membedakan daging segar dengan daging simpan. penyimpanan daging mempengaruhi rasa daging. daging yang sudah lama memiliki kandungan bakteri lebih banyak daripada daging segar. adapun cara mengetahui daging yang masih segar dapat dinilai dari:

1. warna: berwarna merah cerah
2. tekstur : kenyal, jika ditekan akan kembali ke bentuk semula
3. bau: khas daging
4. tidak ada cairan: cairan yang keluar dari daging merupakan jus atau sari daging.
5. daging beku: pembekuan daging adalah cara mengawetkan daging, jadi daging beku merupakan daging simpan.


cara membuat nugget daging


Bahan:
125 gr daging cincang (bisa cincang ayam/sapi/ikan/udang/kepiting rajungan)
1 lembar roti tawar (lebih baik yg whole wheat bread/roti gandum)
1 bh wortel (diparut)
1 butir telur (dikocok lalu bagi dua)
bw bombay (sesuai selera)
keju parut (sesuai selera)
garam
merica
tepung panir
minyak utk menggoreng
Cara membuat:
1. Hancurkan roti tawar sampai halus seperti serpihan (paling gampang sih dihancurkan pake blender chopper) lalu tambahkan cincang ayam + wortel + bw bombay + keju parut + setengah bagian telur + garam + merica, aduk rata.
2. Bentuk nugget sesuai selera lalu celupkan dalam telur (sisanya) lalu gulingkan dengan tepung panir.
3. Goreng nugget sampai kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan.


sumber: http://resepmasakanindonesia.idcc.info/nugget.htm
cara membuat sosis sapi
Sosis merupakan salah satu jenis frozen food yang banyak digemari anak-anak. Terkadang dengan alasan kesibukan, para ibu rumah tangga memilih untuk menyajikan makanan siap saji yang langsung siap dalam beberapa menit. Sebenarnya tidak semua frozen food mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh kita. Apalagi frozen food hasil buatan kita sendiri yang sudah jelas tanpa menggunakan aneka bahan pengawet.
Berikut ini akan dijelaskan cara membuat sosis yang mudah, sehat, praktis dan tidak kalah lezat bila dibandingkan dengan sosis yang banyak beredar di pasaran saat ini.

Bahan:
  • 600 gr daging sapi giling
  • 100 ml minyak nabati
  • 150 gr es serut
  • 3 sdm tepung tapioka
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt ketumbar bubuk
  • 1 sdm bawang putih cincang
  • 1 butir putih telur
  • penyedap rasa secukupnya

Cara membuat sosis sapi:
  1. Masukkan daging sapi giling, garam dan sebagian es serut ke dalam food processor.
  2. Aduk dengan kecepatan sedang sampai tercampur rata kemudian  tambah kecepatan menjadi kecepatan tinggi
  3. Masukkan minyak nabati, aduk dengan kecepatan sedang.
  4. Masukkan semua bumbu, tepung tapioka, sisa es serut, dan putih telur. Aduk semua sampai rata.
  5. Pindahkan adonan ke dalam wadah baskom yang bersih dan kering.
  6. Siapkan casing sosis.
  7. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga.
  8. Semprotkan adonan sosis ke dalam casing sosis sampai semua casing terisi adonan.
  9. Ikat bagian ujung casing sosis dengan menggunakan benang, kemudian ikat per 10 cm bagian casing sosis dengan menggunakan benang.
  10. Rebus casing sosis dalam air panas (jangan sampai mendidih)  Biarkan selama 15-20 menit sampai matang
  11. Angkat casing sosis dan langsung celupkan ke dalam air dingin
  12. Tiriskan dan lepaskan ikatan benang. Tunggu sampai dingin
  13. Masukkan sosis ke dalam wadah tertutup dan simpan ke dalam freezer.

Keterangan:
  • Jenis daging sapi giling bisa diganti dengan daging ayam, seafood, dll sesuai dengan selera kita.
  • Tidak punya casing sosis? gunakan saja plastik es lilin yang diikat setiap ujungnya.
  • Untuk tali, gunakan tali kasur yang kuat dan tahan panas
  • Aneka bumbu yang digunakan juga bisa disesuaikan dengan selera kita, misalnya kita bisa menambhakan blackpaper, paprika bubuk, dll
  • Jangan pernah menghilangkan es serut dalam proses pembuatan sosis karena es serut membantu menjaga suhu adonan agar tetap dingin. Suhu adonan yang cenderung panas akan menyebabkan tekstur sosis menjadi lembek.



 Si Lambat nan Kaya Protein

Dewasa ini, bekicot yang mempunyai nama latin Achantina fulica hewan berasal dari Afrika Timur yang tergolong dalam famili Achatinidae banyak dilirik sebagai peluang usaha karena banyak diminati dan  harganya yang cukup tinggi di pasar internasional, bekicot yang umum diternakkan adalah jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 31 tahun 1995 tanggal 23 Mei 1995, yang menyatakan bahwa Daftar bidang usaha yang dicadangkan untuk industri/usaha kecil atau industri/usaha kecil bekerjasama dengan pengusaha menengah atau besar, salah satu diantaranya adalah budidaya bekicot. Di Indonesia belum banyak orang yang menyadari bahwa bekicot mempunyai segudang manfaat, disamping hanya sebagai hama tanaman, bekicot juga bisa menjadi bahan pakan untuk ternak, seperti lele dumbo, bahkan masyarakat tradisional sering memanfaatkan bekicot sebagai obat. Bahan yang mempunyai daya penyembuh yang diekstraksi dari daging bekicot disebut “Ishimoto negligin”. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain asma, sakit ginjal, TBC, anemia, diabetes, sembelit dan mencegah influenza.Pemeliharaan bekicot sangatlah mudah, dan tingkat keberhasilannya tergantung pada cara perawatan serta pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi penjagaan kelembaban lingkungan, mempertahankan kondisi lingkungan (yang lembab), pemberian pakan yang bermutu secara teratur, menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, serta menjaga agar bekicot tidak keluar dari areal pemeliharaan. Berdasarkan hasil penelitian bekicot muda, yang berumur 8 bulan menghasilkan telur 100-300butir. Pada umur 9 bulan 300 butir, setelah mencapai umur 12 bulan, bekicot dapat bertelur 400-500 butir. Umur telur bekicot sejak dikeluarkan oleh induknya tergantung pada kelembaban lingkungannya. Bila kelembaban lingkungan yang diperlukan cukup memadai telur bekicot akan menetas setelah berumur 90 hari. Tetapi, bila kelembaban lingkungan kurang cocok (kering) telur bekicot baru akan menetas 33 hari. Setelah telur menetas anak bekicot tumbuh dengan cepat. Mula-mula cangkang anak bekicot berwarna putih susu berbintik-bintik. Setelah umur 3-4 minggu warna cangkang berubah menjadi garis2 gelap.Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit, pemeliharaannya bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar, bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang, meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya secara tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan anak bekicot bisa diberi makanan dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun dan sedikit zat kapur. Tempat pemeliharaan bekicot harus pada tempat yang lembab dan teduh. Dengan pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10 cm, maka bekicot telah siap untuk diambil dagingnya. Hasil utama dari ternak bekicot adalah dagingnya karena merupakan sumber protein yang mempunyai mutu tinggi dengan kandungan asam amino essensialnya, yang bermanfaat untuk kesehatan. Protein yang terkandung dalam bekicot cukup besar, sekitar 12% untuk setiap 100 gr dagingnya. Kandungan lain yang terdapat dalam bekicot antara lain lemak, hidrat arang, kalsium, phosphor, serta vitamin B2. Pengolahan daging bekicot dapat dijadikan sate, keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam bentuk kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup. Di samping itu daging dari bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Di samping diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku untuk dijual. Baik untuk bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan makanan untuk hewan ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang mengandung zat kapur serta digunakan untuk hiasan.Setelah dilakukan penangkapan dan pengumpulan bekicot kemudian dilakukan penyortiran dengan jalan membuang bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk diolah. Lalu dilakukan penggaraman, dengan memberikan garam 10-15% dari berat total bekicot, dengan cara diaduk rata. Penggaraman dapat mematikan bekicot sekaligus mengeluarkan lendir sebanyak mungkin. Setelah melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan air garam 3% selama 10 menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin, baru dilakukan pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian perut dibuang dan kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan lendir dan daging menjadi lebih lunak. Lendir yang terdapat pada bekicot dapat mempercepat penyebuhan luka, gatal-gatal, maupun untuk sakit gigi.Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa budidaya bekicot merupakan suatu prospek pengembangan usaha yang dapat menambah pendapatan bahkan mampu menjadi usaha utama bagi peternaknya. Pemeliharaan yang mudah serta tidak memerlukan biaya yang tinggi ini cocok untuk pemula dibidang usaha peternakan. Hasil yang diperoleh dari produk bekicot ini pun mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.

DAFTAR PUSTAKAKusnin Asa. 1984. Budidaya Bekicot. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.Naryo Sadhori S. 1997. Teknik Budidaya Bekicot. Balai Pustaka. Jakarta.