kematian adalah hidup
kita berasal dari mana?
kenapa kita berada disini?
jika kita mati kemana kita pergi?
apakah yang ada dibaliknya
apa yang terjadi sebelumnya
apakah hidup ini memang sudah ditentukan?
mereka bilang: hidup ini terlalu pendek
disini dan sekarang
dan kau hanya diberi satu kali kesempatan
tapi apa mungkin lebih dari itu?
apa aku pernah hidup sebelumnya?
atau memang hanya ini yang kita dapat?
jika aku mati besok, aku kan baik-baik saja
karena aku percaya, walaupun setelah kita tidak ada
jiwa ini akan tetap ada
dulu aku sangat takut akan keamtian
dulu aku berpikir kematian adalah akhir
tapi itu dulu, sekarang aku tak takut lagi
aku tau jiwaku akan berpindah
aku mungkin tak akan pernah menemukan semua jawabannya
aku mungkin tak akan pernah mengerti mengapa ini terjadi
aku juga tak akan bisa membuktikan segala yang aku tau itu benar
tapi aku tau bahwa aku harus tetap mencoba
ayo, beranilah, jangan mennagis di kuburanku
karena kau tak lagi berada disini
tapi tolong jangan biarkan kenangan tentangku terhapus dari pikiranmu
aman dalam cahaya yang mengelilingiku
terbebas dari rasa takut dan kepedihan
pikiranku yang terus bertanya telah membantuku menemukan
arti dari hidupku lagi
jika suatu saat aku mati, terimakasih kepada Tuhan ku yang telah memberi segalanya karunia terindah dihidupku.
bahagiaku memiliki keluarga bahagia dalam kesederhanaan, bahagiaku memiliki orang tua yang slalu jadi semangatku dalam melangkah kedepan, bahagiaku sempat memiliki seseorang yang telah mengajari semua hal indah, bahagiaku hingga saat ini masih memiliki seseorang pelengkap kebahagiaan penyempurna segala kekuranganku.
Irma Mardhianna. Kudus, 13 April 1992 FPP UNDIP 2010, Teknologi Hasil Ternak twitter: @irmamardh fb: irma mardhianna
Sabtu, 08 Desember 2012
Jumat, 28 September 2012
STEAK LADA HITAM
bahan:
- sirloin 800 gr
- 1 sdt lada hitam, haluskan
- 1 sdm kecap asin
- 2 sdm mentega
saus steak:
- 150 ml kaldu sapi
- 2 sdm susu tawar cair
- 2 sdm saus BBQ
- 1 sdm saus tomat
- 1/2 sdt gula pasir
- 1 sdt tepung terigu
- 1/2 sdt pala bubuk
- 40 sdm bawang bombay cincang
- 1 sdt mentega/margarin
sayuran:
- rebus kemudian tumis dengan sedikit margarine, lada dan garam: 100 gr wortel potong dadu, 100 gr buncis potong dadu
cara membuat:
- potong daging masing-masing seberat 250 gr. rendam di dalam larutan kecap asin, lada dan garam. biarkan bumbu meresap selama 30 menit. panaskan mentega dalam wajan datar anti lengket.
- goreng steak sambil dibolak-balik hingga matang. angkat. sajikan panas dengan setup sayuran dan saus.
- saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay hingga harum. tambahkan tepung terigu, aduk rata. tuangkan kaldu dan bahan saus lainnya. masak sambil terus diaduk hingga mendidih dan tekstur saus mengental. angkat.
CARA MEMBUAT ABON SAPI
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat abon sapi:
- 500 gr daging sapi
- 250 ml santan kental
bumbu yang dihaluskan:
- 5 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 4 butir kemiri
- 1 sendok teh gula pasir
- 1 cm lengkuas
- 2 sendok teh garam
cara membuat abon sapi:
- rebus daging dalam air secukupnya hingga daging lunak
- tiriskan daging kemudian dipotong 2 atau 3 bagian. pukul-pukul tiap potongan daging dengan pemukul daging hingga melebar dan tipis sekali. suwir-suwir halus.
- aduk bumbu halus dan santan. campur dengan daging suwir dengan santan berbumbu aduk rata.
- taruh di atas loyang kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. tiriskan kemudian dipres hingga seluruh minyaknya ke luar.
- siap untuk disajikan
- resep dibuat untuk 600 gr
BAGIAN-BAGIAN KARKAS
adapun bagian-bagian karkas dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
sampil/chuck : bagian pahan atas. daging kurang lunak tetapi penuh rasa karena kandungan kolagen yg cukup tinggi. sesuai untuk masakan empal, semur, sop, kari, abon dan rendang.
sampil kecil/blade,clod,oyster: bagian bahu atas dan bawah yang berbentuk segi empat. sampil kecil merupakan potongan daging yang tebal namun empuk. sesuai untuk masakan rendang, kari, steak, tumis.
kijen/chuck tende: berbentuk kerucut yang berlapis kulit luar yang tipis. bagian ini cukup empuk. sesuai untuk masakan steak, namun juga bisa dibuat rendang, sop, tongseng.
sandung lamur/brisket: potongan bagian dada. potongan ini agak berlemak. sesuai untuk masakan cornet, roll, rawon, sop, roast.
iga lamusir depan/cube roll: bagian punggung, dipotong dari rusuk keempat hingga rusuk keduabelas. bagian ini termasuk bagian yang lunak karena terdapat butir-butir lemak didalamnya. sesuai untuk masakan bistik, sate, rendang, empal, sukiyaki.
shortloin, has luar, sirloin shorloin dan has luar (striploin): potongan bagian belakang sapi. sirloin adalah bagian daging yang terletak persis dibelakang shortloin dan diatasnya tenderloin atau has dalam. Meskipun jenis daging ini termasuk dalam kategori prima, harganya tidak semahal has dalam. Has luar bisa dimasak dengan berbagai cara yaitu sebagai steak, diiris tipis-tipis untuk keperluan sukiyaki, yakiniki atau shabu-shabu.
Has dalam (tenderloin / fillet)
adalah potongan daging yang paling empuk dan kandungan lemaknya tidak besar. Lokasi potongan daging ini ditengah-tengah sirloin. Karena daging ini sangat lunak, cara memasaknya dengan cepak supaya tekstur daging tidak rusak. Has dalam bisa dipotong untuk dipanggang dalam oven, atau bisa juga dipotong dalam bentuk steak (tenderloin steak, fillet mignon). Biasanya steak tartare dibuat dari has dalam. Harga jenis potongan ini adalah yang paling mahal dibandingkan dengan potongan yang lainnya.
Samcan (flank)
adalah potongan dari bagian otot perut. Bentuknya panjang dan datar, dan kurang lunak. Di Prancis daging ini dinamakan bavette, dimasak secukupnya saja dan dimakan rare supaya daging tidak menjadi a lot karena dimasak terlalu lama.
Penutup, tanjung, kelapa, pendasar, gandik
Dari paha belakang sapi, atau rump, terdapat beberapa potongan yaitu rump (tanjung), kelapa (knuckle), penutup (inside, topside), silverside, gandik (eye of round), dan pendasar (outside). Tanjung adalah bagian pinggang sapi yang dilapisi oleh lemak yang cukup tebal, bisa dipotong sebagai rump atau dipotong lagi menjadi rump steak. Daging tanjung termasuk jenis daging yang lunak. Tanjung bisa panggang, digrill atau dibroil, digoreng atau diungkep. Jika diiris tipis-tipis bisa juga dipakai untuk oseng.
Daging penutup, kelapa, gandik dan pendasar cocok untuk dibuat empal, dendeng, dan rendang karena sifat dagingnya yang padat.
Silverside terdapat di paha belakang bagian bawah. Dagingnya padat dan tidak banyak mengandung lemak. Cocok untuk dibuat dendeng, rendang, abon dan bisa juga direbus.
Sengkel (schenkel)
dalam bahasa Inggris shank atau shin merupakan daging yang terdapat di bagian atas betis sapi. Potongan daging ini tidak lunak, dan bisa dibuat menjadi kari, sop, digiling untuk dijadijan daging cincang yang tidak begitu berlemak. (Poppy Barkah)
Berdasarkan standar Perdagangan (SP) 144-1982 yang ditetapkan Departemen Perdagangan Indonesia, penggolongan daging sapi/kerbau menurut kelasnya adalah sebagai berikut:
Golongan (kelas) I, meliputi daging bagian
1. Has dalam (Fillet)
2. Tanjung (Rump)
3. Has luar (Sirloin)
4. Lemusir (Cube Roll)
- Kelapa (Inside)
- Penutup (Top Side)
- Pendasar + Gandik (Silver Side)
Golongan (kelas) II, meliputi daging bagian
1. Paha Depan
- Sengkel (Shank)
- Daging Paha Depan (Chuck)
2. Daging Iga (Rib meat)
3. Daging Punuk (Blade)
Golongan (kelas) III, meliputi daging lainnya yang tidak termasuk golongan I dan II, yaitu
1. Samcan (Flank)
2. Sandung Lamur ( Brisket )
3. Daging Bagian Lainnya
sumber:
http://evimeinar.multiply.com
http://www.mediaindonesia.com
Selasa, 25 September 2012
si Penghuni Tanah yang Kaya akan
Manfaat
Cacing
tanah termasuk salah satu makhluk hidup penghuni tanah yang memberikan banyak
manfaat bagi tatanan kehidupan manusia. Multimanfaat cacing tanah anataralain
adalah dapat menyuburkan lahan pertanian, meningkatkan daya serap air
permukaan, memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah, meningkatkan manfaat
limbah bahan organik, bahan makanan ikan hias dan ikan kolam serta pakan
ternak, umpan memancing ikan, dan sebagai bahan untuk industri obat serta
industri kosmetika. Potensi multimanfaat cacing tanah ini sekarang makin
ditingkatkan ke arah komersial dan finansial sebagai salah satu cabang usaha
yang menguntungkan. Cacing tanah baik dibudidayakan secara intensif dengan
berorientasi agribisnis.
Dalam
perkembangannya potensi sumber daya cacing tanah makin banyak diteliti dan
dikembangkan ke arah penjinakan (domestikasi) sampai akhirnya ditemukan
teknologi budidaya secara komersial. Saat ini potensi sumber daya cacing tanah
di dunia sudah teridentifikasi dan berkalsifikasi lebih dari 1.800 jenis (spesies).
Dari jumlah potensi sumber daya jenis cacing tanah tersebut, barus embilan
spesies yang banyak menarik perhatian kalangan ahli pertanaian, pembudidaya
cacing tanah dan para peminat bidang lainnya, misalnya peternak dan ahli
pengobatan tradisional. Menilik prospek wirausaha, dapat diketahui bahwa di
Indonesia usaha budidaya cacing tanah secara komersial sebagai peluang
wirausaha yang menguntungkan makin banyak disosialisasikan, baik pada skala
rumah tangga maupun skala besar.
Bibit
yang dibutuhkan dalam pemeliharaan cacing tanah tergantung pada tujuan
pemeliharaannya. Jika tujuan pemeliharaannya untuk reproduksi, sebaiknya bibit
yang digunakan sebanyak dua kilogram untuk setiap meter persegi luas permukaan
media. Dengan kepadatan populasi ini memungkinkan proses perkawinan menjadi
lebih tinggi dan masing-masing cacing tanah dapat menghasilkan kokon. Jika
tujuan pemeliharaannya untuk penggemukan maka bibit yang digunakan hanya
sebanyak satu kilogram untuk setiap meter persegi luas permukaan media. Dengan
kepadatan populasi demikian, membuat cacing tanah lebih aktif dan leluasa
mengkonsumsi pakan yang ada. Biasanya untuk wadah berupa kotak plastik
berukuran 43 cm x 35 cm x 16 cm dapat diisi bibit sebanyak 200-250 g atau
sekitar 400-500 ekor. Sementara wadah berukuran 100 cm x 100 cm x 25 cm dapat
diisi sebanyak 600-800 g sekitar 800 – 1.000 ekor bibit.
Penebaran
cacing tanah ke dalam media tidak sekaligus dilakukan, tetapi harus sedikit
demi sedikit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah media yang disiapkan
tersebut disukai oleh cacing tanah yang akan ditebarkan. Tahapan yang dilakukan
saat penebaran bibit cacing tanah yakni dengan cara mengeluarkan sebagian bibit
cacing tanah dai wadah pengangkutan, kemudian dipisahkan dari medianya. Upaya
agar bibit cacing tanah tersebut tidak terkena sinar matahari langsung. Tahapan
selanjutnya yakni mengambil beberapa ekor bibit dan meletakkan di atas media
yang sudah disiapkan, lalu mengamati beberapa saat bibit cacing tersebut. Agar
diperoleh hasil panen secara kontinue beberapa minggu sekali, penebaran bibit
harus dilakukan dengan cara bibit dipindahkan setelah menghasilkan kokon. Cara
ini pun dapat dihasilkan cacing dengan bibot dan besar yang hampir seragam.
Bila bibit dibiarkan terus dalam wadah pemeliharaan, setiap 2-3 minggu bibit
akan menghasilkan kokon sehingga hasil panen tidak seragam. Pengaturan
penebaran bibit dilakukakan dengan cara sebagai berikut: bibit yang sudah
ditebarkan selama 2-3 minggu dikeluarkan dari wadah dan dipindahkan ke wadah
lain yang berisi media baru. Bibit dipelihara hingga 2-3 minggu kemudian dan
dipindahkan lagi ke wadah lain dengan media yang baru. Dengan demikian
seterusnya, cacing yang diproduksi dari penebaran bibit tersebut pada saat
pertama kali sudah dapat dipanen. Bahkan, dapat dijadikan bibit. Hasil yang
besar tergantung dari media, pakan, serta ketelitian dalam proses pemeliharaan.
Metode
pemberian dan jenis pakan yang tepat merupakan kunci sukses dalam beternakn
cacing tanah. Sebenarnya tidak ada formulasi khusus dari pakan yang harus
digunakan untuk beternak cacing tanah. Semua peternak cacing tanah dapat
mengembangkan motode dan pakan unggulannya masing-masing sehingga menjadi
sangat bervariasi sesuai pengalaman masing-masing. Namun, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemberian pakan ini antara lain ialah bahan tertentu
yang dapat mengeluarkan gas harus dibusukkan terlebih dahulu sebelum dijadikan
pakan, cacing tanah tidak memiliki gigi sehingga bahan pakannya harus berbentuk
bubur dengan kandungan bahan padat 20% dan air 75%, cacing tanah sangat
sensitif terhadap cahaya sehingga pakan harus diberi penutup, dalam waktu 24
jam cacing tanah dapat menghabiskan makanannya sebanyak bobot tubuhnya. Metode
pemberian pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pengalaman
peternak dan tujuan pemeliharaannya.
Perawatan
media bertujuan agar kondisi media selalu sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan cacing tanah. Kegiatan perawatan media ini meliputi pengadukan,
penyiraman, pengukuran suhu dan pH, serta penggantian media. Hama atau musuh
cacing tanah yang biasanya dijumpai adalah lintas, kumbang, semut merah,
binatang pengerta, kutu, kaki seribu dan orong-orong.
Masa
pemeliharaan cacing tanah sekitar 4 bulan. Artinya, setelah 4 bulan penebaran
bibit, cacing tanah siap dipanen. Pemanenan cacing tanah tidak sulit. Namun,
kalau tidak mngikuti kriteria panennya, kualitasnya akan jelek. Bahkan, cacing
akan mati. Bila demikian, hasil panennya akan sulit dipasarkan. Hasil yang
dapat dipanen dalam budidaya cacing tanah ini adalah cacing tanah dan media
bekas pemeliharaan cacing (kascing). Teknis pemanenan dibedakan menjadi dua
cara yaitu panen untuk mendapatkan bibit dan panen untuk pakan ternak dan ikan.
Adapun cara panen cacing tanah untuk bibit yakni dengan menyiapkan wadah
pemeliharaan yang diperkirakan sudah siap dipanen untuk dijadikan bibit; selain
itu, menyiapkan wadah yang akan digunakan sebagai penampung bibit cacing tanah
yang akan dipanen. Memasukkan sedikit media yang sedang digunakan ke dalam
wadah penampung. Kemudian memanen bibit cacing tanah yang ada dalam wadah
pemeliharaan dengan cara membolak-balikkan media sehingga cacing tanah akan
tampak. Cara memanen untuk pakan ternak dan ikan ialah dengan membersihkan
lantai atau tempat yang digunakan. Menyiapkan wadah untuk menampung cacing
tanah berupa karung tepung, kaleng dan sebagainya. Media pemeliharaan yang
berisi cacing tanah ditumpahkan ke atas lantai. Gemburkan media sambil dibentuk
mejadi kerucut, kemudian mengeluarkan media sedikit demi sedikit mulai dari
atas gundukan berbentuk kerucut media tersebut. Namun, pastikan media yang
dikeluarkan tersebut tidak disertai cacing tanah yang berukuran kecil. Masukkan
segera cacing tanah tersebut ke dalam wadah penampung. Cacing tanah dapat
dipasarkan dalam bentuk segar namun bisa juga dalam bentuk tepung, jika akan
dipasarkan bentuk segar maka pada saat pengangkutan cacing tanah harus dalam
kondisi tetap segar dengan cara memasukkan sedikit media ke dalam wadah
penampung yang dapat terbuat dari karung tepung terigu, namun pemasaran dalam
bentuk tepung akan lebih mudah dikemas dan dapat disimpan dalam waktu yang
relatif lama, bahan yang digunakan untuk pengemasannya menggunakan bahan
kemasan yang kedap udara. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanannya
tidak boleh disimpan ditempat lembap dan tidak tercemar bakteri atau binatang
pengurai karena tepung cacing yang tercemar bakteri akan berbau tengik. Selain
itu, tempat penyimpanannya harus aman dari gangguan hama, terutama tikus yang
dapat menyelinap diantara karung dan merusak karung serta memakan tepung
cacing.
Manfaat
yang dapat diperoleh dari cacing tanah selain digunakan sebagai pakan ikan,
pakan burung berkicau, pakan ternak dan penyubur tanah, juga dapat digunakan
sebagai bahan obat tradisional. Beberapa manfaat cacing tanah untuk kesehatan
adalah cacing tanah sebagai antipiretik atau penghilang demam, obat diare dan
pelancar aliran darah, obat stroke dan hipertensi, serta bahan kosmetik modern.
Pemanfaatan cacing tanah untuk obat tradisional caranya, ambil beberapa ekor
cacing tanah, bersihkan dari tanah dan lumpur kemudian belah tubuhnya
menggunakan pisau tajam untuk membuang isi perutnya, cuci dengan air sampai
bersih lalu jemur hingga kering dan ditumbuk halus, seduh dengan air panas
untuk menghilangkan kuman yang tersisa dengan cacing, lalu biarkan hingga
dingin dan campurkan dengan sedikit madu, minum dua kali sehari yakni pada pagi
dan malam hari.
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa budidaya cacing tanah merupakan suatu
prospek pengembangan usaha yang dapat menambah pendapatan bahkan mampu menjadi
usaha utama bagi peternaknya. Pemeliharaan yang mudah serta tidak memerlukan
biaya yang tinggi ini cocok untuk pemula dibidang usaha peternakan. Hasil yang
diperoleh dari produk cacing tanah ini pun mempunyai nilai gizi yang cukup
tinggi dan dapat digunakan senagai obat tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Khairul S.Pi., Msi., Khairuman SP.
2009. Mengeruk Untung dari Beternak Cacing. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Palungkun, Rony. 2010. Usaha Ternak
Cacing Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.
jenis Keju
keju Cheddar. merupakan salah satu jenis keju keras yang mempunyai standar kadar air 39% dan kadar lemak 30%.
keju Romano: termasuk kategori firm to hard cheese, dengan standar kadar air sebesar 34% dan lemak 25%.
fresh-cheese: ada 4 macam keju segar dengan bahan pengumpal asam, yaitu
cottage Blanco,
cottage cheese,
baker's cheese,
cream cheese
sumber: Legowo, M.A. 2009
apa itu KEFIR?
Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi, konsistensinya sama dengan buttermilk hanya curdnya cair tidak seperti yogurt yang kental dan bisa disendoki. kefir berisi mikroorganisme yang membantu menyeimbangkan ekosistem dalam tubuh setelah pengobatan dengan antibiotik. kefir lebih bergizi dan mempunyai efek pengobatan dibanding yoghurt, mengandung protein yang komplit, esensial mineral dan vitamin B lengkap. Kefir berasal dari daerah Pegunungan kaukus. Orang-orang dipegunungan tersebut berumur panjang, kesehatan baik, diketahui hanya mempunyai sedikit penyakit. Asal mula nama kefir adalah kephir, keyfr, kewra, talai, mudu kekiya yang memiliki arti keadaan atau kondisi baik.
sumber: Legowo. M,A. 2009
Senin, 24 September 2012
KERUSAKAN BAHAN
Makanan yang telah mengalami penyimpanan dari keadaan normal biasanya telah mengalami "kerusakan". Kriteria yang dapat digunakan untuk menetukan apakah makanan tersebut masih pantas dikonsumsi, secara tepat sulit dilaksanakan karena melibatkan faktor-faktor nonteknis, sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa.
Idealnya, makanan tersebut harus: a) bebas polusi pada setiap tahap produksi dan penanganan makanan; b) bebas dari perubahan kimia dan fisik; c) bebas mikrobia dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan.
Berikut ini akan ditinjau penyebab kerusakan pada bahan pangan dari berbagai segi.
1. Kerusakan Mekanis dan Fisik
kerusakan mekanis terjadi akibat benturan-benturan mekanis yang dapat terjadi selama pemanenan, pengolahan serta pemanasan. gejala kerusakan yang timbul antara lain memar, gepeng, retak, pecah, sobek/terpotong dan lain-lain.
2. Kerusakan Kimiawi
kerusakan kimiawi biasanya saling berhubungan dengan kerusakan lain. adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan kimiawi, misalnya oksidasi lemak atau warna bahan menjadi luntur.
3. Kerusakan Mikrobiologi
mikroba perusak bahan pangan sangat banyak jenisnya yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu bakteri, kapang dan khamir. jenis pangan yang dapat diirusak oleh mikroba sangat tergantung pada komposisi bahan baku dan keadaan setelah diolah. pada umumnya, golonagana bakteri mudah merusak bahan-bahan yang mengandung protein serta berkadar air tinggi.
sumber: Winarno, F.G. 1993
cara memilih daging segar
bagi orang awam dan tidak terlalu sering masak pastinya susah untuk membedakan daging segar dengan daging simpan. penyimpanan daging mempengaruhi rasa daging. daging yang sudah lama memiliki kandungan bakteri lebih banyak daripada daging segar. adapun cara mengetahui daging yang masih segar dapat dinilai dari:
2. tekstur : kenyal, jika ditekan akan kembali ke bentuk semula
3. bau: khas daging
4. tidak ada cairan: cairan yang keluar dari daging merupakan jus atau sari daging.
5. daging beku: pembekuan daging adalah cara mengawetkan daging, jadi daging beku merupakan daging simpan.
cara membuat nugget daging
Bahan:
125 gr daging cincang (bisa cincang ayam/sapi/ikan/udang/kepiting rajungan)
1 lembar roti tawar (lebih baik yg whole wheat bread/roti gandum)
1 bh wortel (diparut)
1 butir telur (dikocok lalu bagi dua)
bw bombay (sesuai selera)
keju parut (sesuai selera)
garam
merica
tepung panir
minyak utk menggoreng
125 gr daging cincang (bisa cincang ayam/sapi/ikan/udang/kepiting rajungan)
1 lembar roti tawar (lebih baik yg whole wheat bread/roti gandum)
1 bh wortel (diparut)
1 butir telur (dikocok lalu bagi dua)
bw bombay (sesuai selera)
keju parut (sesuai selera)
garam
merica
tepung panir
minyak utk menggoreng
Cara membuat:
1. Hancurkan roti tawar sampai halus seperti serpihan (paling gampang sih dihancurkan pake blender chopper) lalu tambahkan cincang ayam + wortel + bw bombay + keju parut + setengah bagian telur + garam + merica, aduk rata.
2. Bentuk nugget sesuai selera lalu celupkan dalam telur (sisanya) lalu gulingkan dengan tepung panir.
3. Goreng nugget sampai kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan.
sumber: http://resepmasakanindonesia.idcc.info/nugget.htm
1. Hancurkan roti tawar sampai halus seperti serpihan (paling gampang sih dihancurkan pake blender chopper) lalu tambahkan cincang ayam + wortel + bw bombay + keju parut + setengah bagian telur + garam + merica, aduk rata.
2. Bentuk nugget sesuai selera lalu celupkan dalam telur (sisanya) lalu gulingkan dengan tepung panir.
3. Goreng nugget sampai kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan.
sumber: http://resepmasakanindonesia.idcc.info/nugget.htm
cara membuat sosis sapi
Cara membuat sosis sapi:
Keterangan:
Sosis merupakan salah satu jenis frozen
food yang banyak digemari anak-anak. Terkadang dengan alasan kesibukan, para
ibu rumah tangga memilih untuk menyajikan makanan siap saji yang langsung siap
dalam beberapa menit. Sebenarnya tidak semua frozen food mengandung bahan yang
berbahaya bagi tubuh kita. Apalagi frozen food hasil buatan kita sendiri yang
sudah jelas tanpa menggunakan aneka bahan pengawet.
Berikut ini akan dijelaskan cara membuat
sosis yang mudah, sehat, praktis dan tidak kalah lezat bila dibandingkan dengan
sosis yang banyak beredar di pasaran saat ini.
Bahan:
- 600 gr daging
sapi giling
- 100 ml minyak
nabati
- 150 gr es serut
- 3 sdm tepung
tapioka
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 1/2 sdt merica
bubuk
- 1/2 sdt ketumbar
bubuk
- 1 sdm bawang
putih cincang
- 1 butir putih
telur
- penyedap rasa
secukupnya
Cara membuat sosis sapi:
- Masukkan daging
sapi giling, garam dan sebagian es serut ke dalam food processor.
- Aduk dengan
kecepatan sedang sampai tercampur rata kemudian tambah kecepatan
menjadi kecepatan tinggi
- Masukkan minyak
nabati, aduk dengan kecepatan sedang.
- Masukkan semua
bumbu, tepung tapioka, sisa es serut, dan putih telur. Aduk semua sampai
rata.
- Pindahkan adonan
ke dalam wadah baskom yang bersih dan kering.
- Siapkan casing
sosis.
- Masukkan adonan
ke dalam plastik segitiga.
- Semprotkan adonan
sosis ke dalam casing sosis sampai semua casing terisi adonan.
- Ikat bagian ujung
casing sosis dengan menggunakan benang, kemudian ikat per 10 cm bagian
casing sosis dengan menggunakan benang.
- Rebus casing
sosis dalam air panas (jangan sampai mendidih) Biarkan selama 15-20
menit sampai matang
- Angkat casing
sosis dan langsung celupkan ke dalam air dingin
- Tiriskan dan
lepaskan ikatan benang. Tunggu sampai dingin
- Masukkan sosis ke
dalam wadah tertutup dan simpan ke dalam freezer.
Keterangan:
- Jenis daging sapi
giling bisa diganti dengan daging ayam, seafood, dll sesuai dengan selera
kita.
- Tidak punya
casing sosis? gunakan saja plastik es lilin yang diikat setiap ujungnya.
- Untuk tali,
gunakan tali kasur yang kuat dan tahan panas
- Aneka bumbu yang
digunakan juga bisa disesuaikan dengan selera kita, misalnya kita bisa
menambhakan blackpaper, paprika bubuk, dll
- Jangan pernah
menghilangkan es serut dalam proses pembuatan sosis karena es serut
membantu menjaga suhu adonan agar tetap dingin. Suhu adonan yang cenderung
panas akan menyebabkan tekstur sosis menjadi lembek.
Si Lambat nan Kaya Protein
Dewasa
ini, bekicot yang mempunyai nama latin Achantina
fulica hewan berasal dari Afrika Timur yang tergolong dalam famili Achatinidae banyak dilirik sebagai peluang usaha
karena banyak diminati dan harganya yang
cukup tinggi di pasar internasional,
bekicot yang umum diternakkan adalah jenis Achatina
fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak
mengandung daging. Berdasarkan keputusan Presiden Republik
Indonesia nomor 31 tahun 1995 tanggal 23 Mei 1995, yang menyatakan bahwa Daftar
bidang usaha yang dicadangkan untuk industri/usaha
kecil atau industri/usaha
kecil bekerjasama dengan pengusaha menengah atau besar,
salah satu diantaranya adalah budidaya bekicot. Di Indonesia belum banyak orang yang
menyadari bahwa bekicot mempunyai
segudang manfaat, disamping hanya sebagai hama tanaman, bekicot juga bisa
menjadi bahan pakan untuk ternak, seperti lele dumbo, bahkan masyarakat
tradisional sering memanfaatkan bekicot sebagai obat. Bahan
yang mempunyai daya penyembuh yang diekstraksi dari daging bekicot disebut
“Ishimoto negligin”. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain asma, sakit
ginjal, TBC, anemia, diabetes,
sembelit dan mencegah influenza.Pemeliharaan
bekicot sangatlah mudah, dan tingkat keberhasilannya tergantung pada cara
perawatan serta
pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam
budidaya bekicot diantaranya meliputi penjagaan kelembaban lingkungan,
mempertahankan kondisi lingkungan (yang lembab), pemberian pakan yang bermutu
secara teratur, menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, serta menjaga
agar bekicot tidak keluar
dari areal pemeliharaan. Berdasarkan
hasil penelitian bekicot muda, yang berumur 8 bulan menghasilkan telur
100-300butir. Pada umur 9 bulan 300 butir,
setelah mencapai umur 12 bulan, bekicot dapat
bertelur 400-500 butir. Umur telur bekicot sejak dikeluarkan oleh induknya
tergantung pada kelembaban lingkungannya. Bila kelembaban
lingkungan yang diperlukan cukup memadai telur bekicot akan menetas setelah
berumur 90 hari. Tetapi, bila kelembaban lingkungan kurang cocok (kering) telur bekicot
baru akan menetas 33 hari. Setelah telur menetas anak bekicot tumbuh dengan
cepat. Mula-mula
cangkang anak bekicot berwarna
putih susu berbintik-bintik. Setelah umur 3-4 minggu warna cangkang berubah
menjadi garis2 gelap.Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu
sulit, pemeliharaannya bisa
dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari
yang besar, bisa
juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam
satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah
resikonya harus dibuat beberapa kandang,
meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus
tetapi ada keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya
secara tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk
memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya
apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan
anak bekicot bisa diberi makanan dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun
dan sedikit zat kapur. Tempat pemeliharaan
bekicot harus pada tempat yang lembab dan teduh. Dengan
pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara
fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10 cm, maka bekicot telah
siap untuk diambil dagingnya. Hasil
utama dari ternak bekicot adalah dagingnya
karena merupakan
sumber protein yang mempunyai mutu tinggi dengan kandungan asam amino essensialnya,
yang bermanfaat untuk kesehatan. Protein yang terkandung dalam bekicot cukup
besar, sekitar 12% untuk setiap 100 gr dagingnya. Kandungan lain yang terdapat
dalam bekicot antara lain lemak, hidrat arang, kalsium, phosphor, serta vitamin
B2. Pengolahan daging bekicot dapat dijadikan sate,
keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam bentuk
kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup. Di samping itu daging dari
bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses pengeringan
terlebih dahulu. Di samping diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku
untuk dijual. Baik untuk bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan
makanan untuk hewan ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang
mengandung zat kapur serta digunakan
untuk hiasan.Setelah dilakukan penangkapan dan
pengumpulan bekicot kemudian dilakukan penyortiran dengan jalan membuang
bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk diolah. Lalu dilakukan penggaraman,
dengan memberikan garam 10-15% dari berat total bekicot, dengan cara diaduk
rata. Penggaraman dapat mematikan bekicot sekaligus mengeluarkan lendir
sebanyak mungkin. Setelah melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan
air garam 3% selama 10 menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin,
baru dilakukan pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian
perut dibuang dan kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan
untuk menghilangkan lendir dan daging menjadi lebih lunak. Lendir yang terdapat pada bekicot
dapat mempercepat penyebuhan luka, gatal-gatal, maupun untuk sakit gigi.Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa budidaya bekicot merupakan suatu prospek pengembangan usaha
yang dapat menambah pendapatan bahkan mampu menjadi usaha utama bagi peternaknya.
Pemeliharaan yang mudah serta tidak memerlukan biaya yang tinggi ini cocok
untuk pemula dibidang usaha peternakan. Hasil yang diperoleh dari produk
bekicot ini pun mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKAKusnin Asa. 1984. Budidaya Bekicot.
Bhratara Karya Aksara. Jakarta.Naryo Sadhori S. 1997. Teknik Budidaya
Bekicot. Balai Pustaka. Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)